RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) hingga jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Luwu Timur untuk turun tangan menstabilkan harga kebutuhan pokok di Malili.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
Pasalnya, saat melakukan peninjauan di Pasar Malili, Luwu Timur, Senin, 22 Januari 2024, Bahtiar menemukan kenaikan sejumlah harga komoditi di daerah tersebut.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
Peninjauan yang dilakukan tersebut berdasarkan arahan Presiden Jokowi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait pengendalian inflasi. Di semua daerah, termasuk Luwu Timur, TPID dan seluruh Forkopimda terus melakukan koordinasi dan komunikasi untuk pengendalian inflasi, memastikan kebutuhan pokok tersedia dan harganya terjangkau.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
Baca Juga : Tersedia 257 Ribu Ton di Gudang Bulog, Prof Fadjry Djufry Pastikan Stok Beras Sulsel Aman
Usai peninjauan, Bahtiar mengungkapkan, harga sejumlah komoditi seperti bawang merah, bawang putih, kentang, dan tomat relatif tinggi di pasaran. Begitupun dengan harga ikan dan ayam.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
"Harga ikan, khususnya ikan bandeng kenaikannya sekitar Rp5.000. Tapi yang terpenting adalah barangnya tersedia. Begitu juga ayam. Jarak yang jauh, cuaca yang tidak bersahabat, menjadi pemicu kenaikan komoditi ini," ungkapnya.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
"Harga tomat naik sampai 200 persen. Harganya Rp30 ribu per kilogram, idealnya itu hanya Rp15 ribu, bahkan Rp10 ribu per kilogram," sambungnya.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
Baca Juga : Prof Fadjry Dampingi Menteri Kebudayaan Resmikan Leang Leang Archaeological Park
Salah satu yang juga menjadi perhatian Bahtiar adalah pasar tradisional di Malili yang masih terjadwal, atau bukan pasar harian. Adapun pasar tetap, jaraknya cukup jauh dari pemukiman penduduk di tiap kecamatan.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
"Kita harap bisa berkoordinasi dengan Kementrian Perdagangan, bagaimana menghadirkan pasar representatif di daerah ini," imbuhnya.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
Sementara, Bupati Luwu Timur, Budiman, mengatakan, kenaikan harga sejumlah komoditi di Luwu Timur disebabkan karena jarak yang cukup jauh dari daerah penyuplai. Kecuali buah-buahan dan jenis sayuran tertentu. Pihaknya akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk menstabilkan harga-harga di pasaran.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen, Data BPS
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Keliling Lantamal VI, Kenang Masa Kecil
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Pangan Murah Perdana di Indonesia untuk Tahun 2025
"Dalam waktu dekat ini kita akan koordinasi dan komunikasikan bagaimana mengatasi agar bisa harga normal kembali," pungkasnya.